st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}
Perang Dunia Ke III
Jaman Perang Dunia ke III, Amerika merupakan suatu negara yang menjadi sasaran gempuran negara-negara lain. Yang pertama kali menggempur adalah negara Rusia, ketika pesawat tempur Rusia datang, prajurit Amerika bertariak, “Jendral pesawat musuh datang..!”. Sang jendral memberi perintah, “Tembak!”. Datang lagi pesawat tempur dari negara-negara lain, sang jendral memberi perintah untuk menembak. Terakhir datang pesawat tempur dari INDONESIA, pasukan Amerika teriak lagi, “Jendral pesawat Indonesia datang…!”. “Jangan tembak!”, perintah sang jendral. Prajurit bingung lalu bertanya, “Kok ngga boleh ditembak…???”. Sang jendral dengan enteng menjawab, “ENTAR JUGA JATUH SENDIRI!”.
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}
Korupsi
Tahun 2006 dan 2007, China ditetapkan oleh para peneliti dan para aktivis anti korupsi menjadi negara paling korup di dunia disusul kemudian Indonesia, India, Brasil dan Peru.
Tahun 2008 China masih menduduki tempat teratas dan disusul oleh India, Brasil, Peru dan Filipina.
Atas hasil penelitian itu, ketika Konferensi Asia Afrika , seorang pejabat/delegasi China menyatakan keheranannya kepada seorang pejabat Indonesia yang menemuinya bersama beberapa pejabat negara-negara itu.
Delegasi China, “Hai, Pak Pejabat, sepertinya korupsi di Indonesia hampir menyamai di negeri kami, tapi kok negara Anda bisa keluar dari lima besar, apakah sudah ada gerakan anti korupsi besar-besaran di pemerintahan Anda?”.
Delegasi India, Brasil, Peru, dan Filipina, “Iya nih kita juga terkejut deh mendengar itu, bagaimana bisa?”.
Dengan senyum ramah dan nada ceria sang pejabat Indonesia menjawab, “Ooo… mudah saja, itu semua gampang diatur.”.
Delegasi China, “Caranya Bagaimana?”.
Pejabat Indonesia, “Caranya, siapkan uang sepantasnya dan berikan pada para peneliti itu dengan permintaan supaya negara saya diturunkan dari peringkat lima besar…”.
Delegasi China, “Oooo… Hebat, itu baru namanya koruptor hebat… masuk akal…”
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}
Neraka
Seorang warga Indonesia meninggal dan menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa terdapat neraka yang berbeda-beda bagi tiap negara. Pertama ia ke neraka Jerman dan bertanya: “Kalian diapain aja di
sini?”
Jawab mereka: “Pertama-tama, kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu, setan Jerman muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari.” Karena kedengarannya tidak
menyenangkan, sang orang Indonesia menuju tempat lain.
Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS dan neraka Rusia, dan banyak lagi. Ia mendapatkan
bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Jerman. Setiap orang mendapat perlakuan serupa, disiksa di kursi listrik, dibaringkan di ranjang paku,lalu dipecut sepanjang hari.
Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran ingin masuk ke sana. Dengan tercengang ia bertanya: “Apa sih
hukuman yang diberlakukan disini?”
Ia memperoleh jawaban: “Pertama-tama, ada yang mendudukkan kita di stas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Kemudian setan
Indonesia muncul dan memecut kita selama sisa hari.”
“Tapi itu persis Sama dengan neraka-neraka yang lain, kan? Lantas kenapa dong begitu Banyak orang ngantri pengen masuk ke sini?”
“Disini maintenance-nya payah banget, kursi listrik pada nggak nyala,ada yang mencuri seluruh paku dari ranjang paku, dan setannya adalah mantan pegawai negeri, jadi ia cuma datang, tandatangan absen, lalu pergi ke kantin……!”
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} h1 {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:24.0pt; font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}
Takut Naik Pesawat Karena Takut Jatuh
Ada dua orang penumpang di Pesawat Terbang sedang berbincang-bincang:
“Saya takut sekali terbang dengan pesawat ini.”
“Oh ya? Lalu mengapa Anda kelihatan pucat dan berkeringat dingin ketika Take-off tadi?”
“Sebenarnya saya tidak takut terbang. Saya hanya takut pesawat itu jatuh…”
Recent Comments