Islamic Movie Day – Islamic Scriptwriting Competition

22 11 2008
Event Info
Host:
Forum Studi Islam FEUI
Type:
Network:
Global
Time and Place
Start Time:
Friday, December 12, 2008 at 1:00am
End Time:
Sunday, January 11, 2009 at 12:00pm
Location:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok
City/Town:
Depok, Indonesia
Contact Info
Phone:
081311344448
Email:

KETENTUAN :

Kompetisi ini terbuka untuk dua kategori : siswa SMA dan Mahasiswa/Umum

Peserta berbentuk tim beranggotakan 1-3 orang

Tema bebas, mengandung pesan nilai-nilai Islami

Naskah dikirimkan dalam bentuk hardcopy (2rangkap) dan softcopy (CD/Email)

Naskah dibuat untuk berdurasi 30 menit, maksimal 40 halaman

Naskah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dilengkapi sinopsis

Format penulisan huruf Times New Roman, ukuran huruf 12 dan spasi 1,5

Ide cerita TIDAK MENGANDUNG unsur PORNOGRAFI

HADIAH :

Juara I SMA Rp 1.500.000
Juara II SMA Rp 750.000
Juara III SMA Rp 500.000

Juara I Mahasiswa/Umum Rp 2.000.000
Juara II Mahasiswa/Umum Rp 1.000.000
Juara III Mahasiswa/Umum Rp 750.000

Pengiriman Naskah

Naskah dikirim paling lambat 11 Januari 2009 ke islamic.movieday@yahoo.com
dengan subjek Naskah Lomba ataui ke Gedung Student Center Lt.2 Kampus FEUI Depok (Sekretariat FSI)
(Pengiriman menyertakan biodata tim)

Registrasi
Rp 75.000 (UMUM)
Rp 65.000 (SMA)
(Inc. Talkshow + Workshop)

Kiky (081373866751) (02194758244)
Astri (081314182166)

—————————————————————-
Gedung Student Center Lt2 Kampus baru FEUI Depok 16424 No. Rek. 1637018770 Bank Syariah Mandiri cabang Kas FMIPA-UI a.n. Dara Andhika P QQ 1MD

Contact Person :
Adit (081311344448)
Tia (08567376193)

poster-imd





Menara 2008

22 11 2008

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang wahai bulan yang penuh akan kerahmatan. Selamat datang wahai bulan yang didalamnya penuh dengan ampunan-Nya. Puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan bagi Sang Khaliq, Allah SWT, yang telah mengizinkan kita dapat bertemu kembali dengan bulan yang penuh dengan karohmah-Nya ini.

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”(QS. Al-Baqarah: 183)

Bagi mereka yang bertaqwa, bulan Ramadhan sangatlah ditunggu-tunggu. Hal ini berkaitan dengan banyaknya keutamaan yang akan kita peroleh, dibanding dengan bulan lain, tentunya jika kita melakukan kebaikan dibulan ini.

Oleh karena itu, Forum Studi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FSI FEUI) kembali mengadakan serangkaian kegiatan guna membuat bulan penuh rahmat ini lebih bermanfaat. Kegiatan ini lebih dikenal dengan sebutan MENARA, yakni “Menyelami Indahnya Ramadhan 1429 H”. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat muslim di FEUI secara khusus dan masyarakat muslim secara umum dapat lebih termotivasi meningkatkan ibadahnya dan meraih derajat taqwa di sisi Allah swt.

Menara merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Selain itu, dalam menjalankan beberapa kegiatan, panitia menjalin kerjasama dengan berbagai elemen mahasiswa seperti FSI FEUI dan Badan Eksekutif Mahasiswa FEUI

Tujuan diadakannya Menara ini menurut PO adalah untuk

Rangkaian kegiatan Menara sendiri berlangsung dari tanggal 2 -18 september 2008 (Minggu 1-3 bulan Ramadhan 1429 H) dibuka dengan Seminar Anti Aliran Sesat pada hari selasa tanggal 2 september 2008 di Auditorium FEUI yang mengusung dua pembahasan, yaitu Ahmadiyah dan NII. Seminar ini akan menghadirkan perwakilan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang akan membahas secara umum aliran sesat di Indonesia. Kemuadian akan menghadirkan seorang mantan aktivis NII untuk membahas secara khusus tentang NII dan info-info terbaru tentang NII. Serta akan menghadirkan narasumber yang mengetahui tentang aliran Ahmadiyah di Indonesia.

Dilanjutkan dengan acara bernama Indahnya Ramadhan pada tanggal 4 september 2008 di taman Dekanat FEUI yang ditujukan sebagai tabligh akbar di awal bulan Ramadhan. Bentuknya berisi tausiyah dari ustadz Ismaidas serta talkshow dengan bintang tamu yang Insya Allah akan menghadirkan Fedy Nuril dan Carissa Putri (bintang film “ayat-ayat cinta”) untuk berbagi pengalaman seputar Ramadhan.

Pada tanggal 9 September 2008 masih berletak di Auditorium FEUI, diadakan acara Temu Muallaf berupa Talkshow interaktif yang menghadirkan muallaf untuk berbagi cerita dan pengalamannya dalam proses mendapatkan hidayah dari Allah swt.

kegiatan internal dari MENARA 1429 H yang ditujukan khusus bagi mahasiswi FEUI dengan mengundang pula beberapa perwakilan Lembaga Dakwah Fakultas UI untuk mengisi bulan Ramadhan. Berisi serangkaian kegiatan seperti lomba penulisan essay “Jilbab Pertamaku”, pemberian reward kepada mahasiswi FEUI yang baru berjilbab, dan talkshow dengan pembicara Asma Nadia yang diselenggarakan pada 15 september 2008 di Student Center FEUI. Bekerja sama dengan dept Pengabdian Masyarakat BEM FEUI, Menara mengadakan Lomba Adzan dan Lomba MTQ yang bertujuan memperkenalkan Islam sejak dini kepada anak-anak untuk mencapai akhlakul karimah pada tanggal 18 september 2008 bertempat di student centre. Pada tanggal yang sama, diadakan pula Bakti Sosial 1000 kg yang bertujuan untuk mendistribusikan beras yang berjumlah ‘seribu’ kilogram kepada fakir miskin dan orang – orang yang berhak mendapatkannya. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang Menara dapat dilihat di Mading FSI FEUI. –adit&panitia menara2008-





BUGAR DI BULAN RAMADHAN

22 11 2008

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”MS 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Arial Narrow”; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:JA;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Friend, puasa datang lagi ni. Seneng banget dech rasanya bisa ketemu lagi dengan bulan yang penuh kemuliaan ini. Bulan yang kata Rasul penuh dengan keberkahan, bulan dimana terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan dan bulan dimana apabila tiap malamnya kita isi dengan kebajikan-kebajikan dan pengabdian semuanya merupakan amalan sunat yang amat bernilai (H.R. Ibnu Kuzaimah). So friend siapkan dirimu. Tidak hanya secara spiritual tetapi juga fisikal. Fisik yang kuat pasti akan menunjang kamu untuk bisa beribadah secara optimal di ramadhan kali ini. Oleh karena itu Berdzie mau kasih beberapa tips ni buat sobat-sobat Berdzie agar tetap bugar di bulan Ramadhan. Ini dia tips-tips buat sobat Berdzie :

1. Niat Puasa

Motivasi yang kuat untuk berpuasa menyebabkan fisik kita siap untuk menghadapi sesuatu yang diakibatkan oleh puasa tersebut. Diketahui bahwa kadar asam lambung orang yang niat puasa lebih rendah dari orang yang kelaparan. Hal ini karena niat (motivasi) puasa menyebabkan penekanan pusat lapar di otak sehingga kita siap menahan lapar sampai waktu berbuka.

2. Makan Sahur

Makan sahur penting bagi tubuh kita untuk memperoleh cadangan energi selama berpuasa. Jika tidak makan maka kadar gula dalam darah kita akan turun dan menyebabkan tubuh kita lemas, loyo dan mudah mengantuk. Gimana kita bisa khusyuk beribadah jika tubuh kita lemas dan mengantuk. Saat sahur makanlah makanan yang banyak mengandung unsur gizi lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Jadi jangan sampai nggak makan sahur ya friend.

3. Berolah Raga Secara Teratur

Puasa bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan termasuk untuk berolah raga. Olah raga secara teratur akan membuat tubuh kita tetap bugar dan sehat. Waktu yang tepat untuk berolah raga di bulan Ramadhan adalah 1-2 jam sebelum berbuka puasa. Jadi ngabuburitnya dengan olah raga friend. Jadi setelah berlelah-lelah diri langsung buka deh. He.he..he…

4. Jaga Kebersihan mulut dan gigi

Ketika berpuasa maka kita akan berhenti total dari segala kegiatan makan dan minum. Hal ini akan membuat produksi kelenjar air liur berkurang dan mulut menjadi cepat asam dan berbau. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggosok gigi setelah sahur agar sisa-sisa makanan tidak membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

5. Meyegerakan Untuk Berbuka

Menyegerakan berbuka adalah sunah Rasul So kalau sudah tiba waktunya berbuka jangan ditunda-tunda lagi. Rasul dalam satu riwayat pernah berkata : “Umat ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka”. Saat berbuka hendaknya dimulai dulu dengan makan makanan yang manis. Makanan yang manis baik untuk usus kamu yang kosong karena seharian tidak diisi dan lebih cepat diubah menjadi energi.

Sobat Berdzie setelah berbuka dengan yang manis (lho kok seperti iklan ya! He.he..) biasanya kita kan langsung makan yang berat tu tapi makannya jangan terkesan seperti balas dendam karena seharian tidak makan. Makan secukupnya saja. Kan malamnya kita akan melaksanakan shalat tarawih. Kalau makan sampai kenyang yang ada nanti kita malas bergerak deh karena perut sudah full. Ujung-ujungnya nggak tarawih. Ihh.. nggak banget dech.

Oke sobat Berdzie, demikian tips yang dapat Berdzie berikan kepada kamu semuanya. So akhir kata Berdzie ngucapin selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan Yak…





sayap lalat = obat penyakit

22 11 2008

rassullulah pernah bersabda dalam soal sayap seekor lalat, seperti yg diriwayatkan oleh imam bukhari. “jika seekor lalat jatuh dalam air minumman salah seorang diantara kamu,maka hendaklah ia membenamkannya(sekalian untuk)kemudian mengangkatnya lagi,Sesungguhnya pada salah satu sayap terdapat penyakit dan di sayap yg lainj uga terdapat obat penawar” abu daud juga menambahkan dalam riwayat hadis yg lain“sesungguhnya lalat melindungi dirinya dengan sayap beracun”





tinggi nabi adam 27,432 meter

22 11 2008


nabi adam memiliki badan yg begitu tinggi, soal ini pernah di jelaskan oleh rasullulah.
kata rassullulah “Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta“(HR.Bukhari), hadis ini juga ditemukan dalam riwayat imam muslim dan imam ahmad, namun dalam sanad yg berbeda. jika di rinci, satu hasta itu kira2 sama dengan 18 inchi, dan 1 inchi sama dgn 2,54 cm. sehingga 1 hasta sama dengan 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam adalah 27,432 meter





Jumlah Huruf dalam Al-Qu’ran

22 11 2008

Gairah intelektualitas para Ulama masa lalu memang membuat kita mengeleng-gelengkan kepala. Terkadang sesuatu yang kita tidak anggap penting, namun ternyata tidak luput dari ide-ide kreatif yang mereka ciptakan.Dan ternyata hal-hal yang dianggap tidak penting itu memiliki tempat khusus di dalam hati para generasi berikutnya. Bahkan, juga kadang menjadi data penting yang cukup jarang diketahui. Salah satunya hasil penelitian seorang sekaliber Imam an-Nasafi yang meneliti jumlah huruf dalam kitab suci al-Qur?an!.

Kalau yang dihitung adalah jumlah surat atau kalimat, masih wajar. Tapi kalau menghitung jumlah huruf, cukup ruwet juga, ‘kan? Dan ternyata itu yang dilakukan oleh an-Nasafi.

Hasil penelitiannya ini ditulis dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli?u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn ?Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah karangannya sendiri. Berikut ini uraiannya dan huruf-huruf diurut sesuai dengan banyaknya: Alif : 48740 huruf, Lam : 33922 huruf, Mim : 28922 huruf, Ha? : 26925 huruf, Ya? : 25717 huruf, Wawu : 25506 huruf, Nun : 17000 huruf, Lam alif : 14707 huruf, Ba? : 11420 huruf, Tsa? : 10480 huruf, Fa? : 9813 huruf, ?Ain : 9470 huruf, Qaf : 8099 huruf, Kaf : 8022 huruf, Dal : 5998 huruf, Sin : 5799 huruf, Dzal : 4934 huruf, Ha : 4138 huruf, Jim : 3322 huruf, Shad : 2780 huruf, Ra? : 2206 huruf, Syin : 2115 huruf, Dhadl : 1822 huruf, Zai : 1680 huruf, Kha? : 1503 huruf, Ta? : 1404 huruf, Ghain : 1229 huruf, Tha? : 1204 huruf dan terakhir Dza? : 842 huruf. Jumlah total semua huruf dalam al-Qur?an sebanyak satu juta dua puluh tujuh ribu. Jumlah total ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang di-nusakh. Subhanallah yah.





Rehat Berdzikir 2

22 11 2008


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Perang Dunia Ke III

Jaman Perang Dunia ke III, Amerika merupakan suatu negara yang menjadi sasaran gempuran negara-negara lain. Yang pertama kali menggempur adalah negara Rusia, ketika pesawat tempur Rusia datang, prajurit Amerika bertariak, “Jendral pesawat musuh datang..!”. Sang jendral memberi perintah, “Tembak!”. Datang lagi pesawat tempur dari negara-negara lain, sang jendral memberi perintah untuk menembak. Terakhir datang pesawat tempur dari INDONESIA, pasukan Amerika teriak lagi, “Jendral pesawat Indonesia datang…!”. “Jangan tembak!”, perintah sang jendral. Prajurit bingung lalu bertanya, “Kok ngga boleh ditembak…???”. Sang jendral dengan enteng menjawab, “ENTAR JUGA JATUH SENDIRI!”.


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Korupsi

Tahun 2006 dan 2007, China ditetapkan oleh para peneliti dan para aktivis anti korupsi menjadi negara paling korup di dunia disusul kemudian Indonesia, India, Brasil dan Peru.

Tahun 2008 China masih menduduki tempat teratas dan disusul oleh India, Brasil, Peru dan Filipina.

Atas hasil penelitian itu, ketika Konferensi Asia Afrika , seorang pejabat/delegasi China menyatakan keheranannya kepada seorang pejabat Indonesia yang menemuinya bersama beberapa pejabat negara-negara itu.

Delegasi China, “Hai, Pak Pejabat, sepertinya korupsi di Indonesia hampir menyamai di negeri kami, tapi kok negara Anda bisa keluar dari lima besar, apakah sudah ada gerakan anti korupsi besar-besaran di pemerintahan Anda?”.

Delegasi India, Brasil, Peru, dan Filipina, “Iya nih kita juga terkejut deh mendengar itu, bagaimana bisa?”.

Dengan senyum ramah dan nada ceria sang pejabat Indonesia menjawab, “Ooo… mudah saja, itu semua gampang diatur.”.

Delegasi China, “Caranya Bagaimana?”.

Pejabat Indonesia, “Caranya, siapkan uang sepantasnya dan berikan pada para peneliti itu dengan permintaan supaya negara saya diturunkan dari peringkat lima besar…”.

Delegasi China, “Oooo… Hebat, itu baru namanya koruptor hebat… masuk akal…”


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Neraka

Seorang warga Indonesia meninggal dan menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa terdapat neraka yang berbeda-beda bagi tiap negara. Pertama ia ke neraka Jerman dan bertanya: “Kalian diapain aja di
sini?”
Jawab mereka: “Pertama-tama, kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu, setan Jerman muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari.” Karena kedengarannya tidak
menyenangkan, sang orang
Indonesia menuju tempat lain.

Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS dan neraka Rusia, dan banyak lagi. Ia mendapatkan
bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Jerman. Setiap orang mendapat perlakuan serupa, disiksa di kursi listrik, dibaringkan di ranjang paku,lalu dipecut sepanjang hari.

Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran ingin masuk ke sana. Dengan tercengang ia bertanya: “Apa sih
hukuman yang diberlakukan disini?”
Ia memperoleh jawaban: “Pertama-tama, ada yang mendudukkan kita di stas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Kemudian setan
Indonesia muncul dan memecut kita selama sisa hari.”
“Tapi itu persis Sama dengan neraka-neraka yang lain,
kan? Lantas kenapa dong begitu Banyak orang ngantri pengen masuk ke sini?”

“Disini maintenance-nya payah banget, kursi listrik pada nggak nyala,ada yang mencuri seluruh paku dari ranjang paku, dan setannya adalah mantan pegawai negeri, jadi ia cuma datang, tandatangan absen, lalu pergi ke kantin……!”


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} h1 {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:24.0pt; font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Takut Naik Pesawat Karena Takut Jatuh

Ada dua orang penumpang di Pesawat Terbang sedang berbincang-bincang:

“Saya takut sekali terbang dengan pesawat ini.”

“Oh ya? Lalu mengapa Anda kelihatan pucat dan berkeringat dingin ketika Take-off tadi?”

“Sebenarnya saya tidak takut terbang. Saya hanya takut pesawat itu jatuh…”





Ramadhan Mubarak

22 11 2008

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Arial Narrow”; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Menyadari keberagaman budaya tak dapat dipungkiri atau diingkari keberadaannya di muka bumi ini. Allah menciptakan bumi ini dengan seluruh isinya yang penuh dengan keragaman suku, budaya, ras, dan tradisi yang dimiliki oleh mereka. Perbedaan ini jangan kita sikapi dengan dengan menghakimi mana yang salah dan mana yang benar karena memang Allah menciptakan bumi ini dengan keragaman dan Allah mencintai perbedaan tersebut. Ramadhan merupakan saat dimana semua umat Islam selayaknya menyambut dengan gembira atas kedatangannya. Pada saat ini pula kita dapat melihat berbagai keanekaragaman yang terjadi ketika mereka menyambut dengan berbagai cara untuk mengkspresikan kegembiraannya atas tibanya bulan penuh berkah ini. Berbagai tradisi menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan pastinya sudah disiapkan jauh waktu sebelumnya. Di banyak daerah yang mayoritasnya merupakan umat muslim pasti memiliki tradisi yang khas dan unik. Pada kesempatan kali ini berdzikir akan membahas lebih dalam mengenai berbagai tradisi yang ada pada beberapa daerah dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Marhaban Yaa Ramadhan, pada hakikatnya Ramadhan adalah menjadikan kita manusia yang bertaqwa. Sebuah kata yang memiliki nilai substansi yang sangat dalam, yang untuk mencapai predikat itu tidak semudah kita mengucapkannya. Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang menjadikan Al-Quran dan As-sunnah menjadikan kompas hidupnya.

Apapun tradisi yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah hendaknya didasarkan pada tujuan yang mulia yaitu salah satu bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT untuk mengungkapkan rasa syukur kita karena kita bisa bertemu lagi dengan bulan yang sangat dinanti-nanti setiap tahun yaitu bulan yang penuh berkah, ampunan, rahmat dan sejuta kebaikan lainnya. Jadi, bagaimana kita menyikapi datangnya bulan suci Ramadhan menjadi tema yang amat menarik karena baik di Indonesia sendiri kita mempunyai berbagai macam tradisi juga tak ubahnya di negara lain. Maka, kita sambut Ramadhan dengan ”suka cita” karena Allah menyukainya. Suka cita bukan berarti dengan hura-hura tetapi kita harus memaknainya dengan dalam bahwa datangnya bulan Ramadhan ini juga mendatangkan banyak kesempatan yang patut untuk kita syukuri.

Namun, begitulah setiap kali ramadhan datang seiring itu pula datangnya rezeki yang melimpah di bulan ini. Tak dapat dipungkiri lagi Ramadhan memang mendatangkan banyak rezeki bagi banyak orang. Tak salah jika umat Islam menyambut dengan antusias seperti pedagang pakaian, makanan, dan berbagi macam aneka kebutuhan pada saat bulan puasa dan menjelang Lebaran. Bahkan pelawak, artis, dan juga ustadz ”kebajiran order” dalam menyemarakkan kegiatan selama bulan puasa ini. Maraknya Ramadhan tentu saja harus dibarengi dengan pembinaan ruhani yang sebenarnya. Jika tidak maka akan menjadikan Ramadhan tradisi yang rutin yang tidak menyentuh kalbu. Maraknya acara hiburan yang disuguhkan oleh berbagai macam stasiun televisi hendaknya harus kita sikapi dengan bijak. Tradisi ini merupakan salah satu yang membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Begitu Ramadhan tiba, semua akan tersaji di depan mata kita berbagai hiburan yang setia menemani kita menunggu saat berbuka puasa. Bahkan, saat berbuka dan waktu setelah berbuka pada saat waktu melaksanakan ibadah sunnah yaitu shalat tarawih acara hiburan pun tak hentinya menghujani para pemirsanya. Tak ayal, ini seperti serangan tak kita sadari mengancam ruhani kita. Umat Islam terbuai oleh banyaknya suguhan yang disajikan berbagai macam stasiun televisi. Pastinya kita akan selalu ingat bahwa Ramadhan senantiasa dihiasi dengan sinetron, kuis, dan lawakan.

Kegelisahan ini seharusnya dapat dirasakan oleh umat Islam lainnya sehingga kita tidak terlena dan terbuai oleh berbagai suguhan yang disajikan itu. Namun, bukan berarti semua acara yang disajikan tersebut besifat negatif. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa industri pertelevisian dan entertainment juga mengeruk banyak keuntungan. Ini membawa sisi positif yaitu secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kita tak bisa menyalahi sepenuhnya bahwa tradisi ini membawa kemunduran moral bagi umat Islam karena sebenarnya kita merasa terhibur akan berbagai macam acara yang disuguhkan apalagi pada waktu menemani santap sahur. Penulis hanya berharap semoga umat Islam dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dengan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Jadikanlah momentum ini sebagai sarana diri untuk membangun pribadi baik di mata Allah maupun manusia.

Ramadhan Mubarrak.

(dhika)





PUASA : SEKEDAR KUANTITAS BUKAN KUALITAS

22 11 2008

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Arial Narrow”; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Puasa merupakan rukun Islam ketiga yang wajib hukumnya bagi semua umat muslim di dunia. Tapi yang sering terjadi pada saat ini adalah sebaliknya. Banyak umat muslim yang mengenyampingkan puasa demi mengerjakan pekerjaan lainnya. Mereka menjadikan puasa seolah–olah sebagai kebutuhan tersier mereka. Banyak remaja sekarang yang acuh terhadap hukum berpuasa. Entah mereka tidak tahu atau bahkan pura–pura tidak tahu mengenai seberapa wajibkah umat muslim berpuasa dan seberapa berdosanyakah mereka jika mereka tidak berpuasa. Padahal mereka memenuhi syarat–syarat wajib bagi seorang muslim untuk berpuasa.

Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw. misalnya, “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.” Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa “Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan.”

Pada hakikatnnya, ketika berpuasa, ada beberapa hal yang seharusnya umat muslim jaga. Beberapa di antaranya adalah : (1) menjaga lidah ketika berkata-kata. Tetapi pada realitanya berapa banyak umat muslim yang masih suka bersilat lidah saat bulan ramadhan, (2) memelihara mata dan telinga dari perbuatan maksiat. Namun sekali lagi, berapa banyak umat muslim yang masih suka melakukan zina mata ataupun zina telinga pada saat bulan ramadhan, dan masih banyak hal-hal lainnya yang seharusnya kita jaga, namun kita langgar demi nafsu dan emosi sesaat.

Fenomena lain yang sering terjadi saat ini adalah kurangnya pengetahuan umat muslim tentang hakikat berpuasa sesungguhnya. Selama ini, setelah bulan ramadhan berakhir, apa yang biasanya kita tanyakan kepada teman kita? Pertanyaan yang biasa muncul adalah “Berapa kali bolong puasanya?”, Bukan “Bagaimana hikmah berpuasanya?”. Hal ini menandakan bahwa umat muslim saat ini tidak mengerti tentang hikmah puasa yang sesungguhnya, yang mereka tahu hanyalah sahur, berpuasa, menahan lapar dan haus, dan buka puasa dengan hidangan yang amat sangat nikmat dan amat sangat banyak. Lalu bagaimana dengan emosi dan nafsu? Mungkin itu menjadi prioritas terakhir bagi mereka. Yang terpenting adalah mereka telah menjalankan puasa pada bulan ramadhan. Parahnya lagi sobat Berdzie, berapa banyak umat muslim sekarang ini yang lebih mendahulukan makan hidangan yang lezat pada saat berbuka dibandingkan dengan melaksanakan shalat maghrib. Akibatnya, shalat maghrib mereka lakukan pada saat hampir menjelang waktu isya. Padahal. Rasullullah Saw telah mencontohkan untuk hanya mamakan dan meminum hidangan pembuka secukupnya dan melanjutkannya dengan shalat maghrib, baru menyantap hidangan besar. Entah sampai kapan fenomena ini akan berlanjut. Entah sampai kapan umat islam akan berada dalam kesalahan yang berlarut – larut seperti ini.

Dalam sebuah hadis berstatus hasan sahih yang diriwayatkan oleh Imam Ibn majah (1690), Rasullullah SAW bersabda “Berapa ramai orang yang berpuasa, dia tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar”. Hadis yang bernada agak sinis ini pasti menyebabkan kita berfikir: Mungkin ada sesuatu yang jauh lebih besar yang ingin dicapai oleh ibadah puasa selain menahan diri dari lapar dan dahaga?

Ya, memang sangat banyak sesuatu yang lebih besar yang bisa kita dapat ketika kita berpuasa, beberapa di antaranya adalah: (1) Membina jasmani dan rohani manusia. Saat berpuasa kita diwajibkan untuk menjaga emosi dan nafsu kita dengan baik sehingga tujuan puasa terpenuhi, (2) memelihara kesehatan karena kesehatan adalah anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, (3) Kebanyakan makan bisa mengundang berbagai macam penyakit kronik pada tubuh manusia. Dengan berpuasa kita bisa mengendalikan nafsu makan kita yang pada akhirnya juga akan menjaga kesehatan tubuh, (4) Pakar kesehatan bahkan menyatakan kalau puasa bisa menjamin kesehatan manusia, dan masih banyak hikmah-hikmah lainnya yang Allah SWT ciptakan di dalamnya


Sobat Berdzie, itulah yang terjadi pada umat muslim saat ini. Mulai dari kalanga remaja sampai orang tua, laki –laki dan perempuan, kaya atau miskin. Fenomena ini telah terjadi selama bertahun – tahun tanpa memandang strata. Mungkin pada realitanya, umat muslim saat ini memang bukan mementingkan kualitas dalam beribadah, melainkan kuantitas semata. Hal ini tidak hanya terjadi pada puasa, namun juga ibadah ibadah wajib lainnya. Oleh karena itu sobat Berdzie, marilah kita sebagai umat muslim untuk lebih saling mengingatkan umat muslim lainnya agar menjalankan ibadah dengan sebaik – baiknya, bukan hanya sekedar kuantitas, naum juga kualitas agar kita semua bisa menjadi umat muslim seutuhnya di hadapan Allah SWT. Namun bagaimana dengan kalian sendiri sobat Berdzie? Apakah kalian telah menjadi umat muslim seutuhnya di hadapan Allah SWT?





Mengenal Akad Jual Beli

22 11 2008


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Arial Narrow”; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:1.0in 89.85pt 1.0in 89.85pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-gutter-margin:5.65pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Bentuk-bentuk akad jual beli yang telah dibahas para ulama dalam fiqh mu’amalah Islam terbilang sangat banyak. Namun terdapat beberapa akad – dalam pembahasan kali ini adalah yang bersifat non-syirkah/non-perseroan – yang menjadi sandaran pokok dalam menghukumi berbagai transaksi yang syar’i dan mubah dilakukan oleh seluruh mu’minin, diantaranya adalah:

A. Bai’ al-Murabahah (Deferred Payment Sale) : Yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam akad ini si penjual haruslah memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Dapat pula dilakukan untuk pembelian secara pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah kepada pemesan pembelian (KPP) / Deferred Payment Sale on the person who orders [Imam Syafi’I dalam kitab al-Umm menyebutnya dengan al-aamir bisy-syira].

B. Bai’ as-Salam (In-front Payment Sale) : Secara sederhana berarti pembelian barang yang diserahkan kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Dasarnya adalah riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah dimana penduduknya melakukan salam dalam buah-buahan dalam jangka waktu satu, dua, dan tiga tahun. Beliau kemudian bersabda: ”Barang siapa melakukan salam, hendaklah ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”

C. Bai’ al-Istishna’ (Purchase by Order or Manufacture) : Merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran: apakah dibayar dimuka, melalui cicilan, atau ditangguhkan. Menurut jumhur fuqaha, bai’ al-istishna merupakan suatu jenis khusus dari akad bai’ as-salam yang umum dipergunakan dalam manufaktur, dengan demikian, ketentuan istishna’ mengikuti ketentuan dan aturan akad bai’ as-salam. Menurut Mazhab Hanafi, akad ini dilarang karena bertentangan dengan semangat bai’ secara qiyas akibat pokok kontrak penjual belum ada, tetapi pada akhirnya mereka menyetujui kontrak ini atas dasar istishan. Sebagian fuqaha kontemporer berpendapat bahwa ini adalah sah karena itu memang jual beli biasa dan si penjual akan mampu mengadakan barang pada saat penyerahan. Kemungkinan perselisihan atas jenis dan kualitas barang pun dapat diminimalkan dengan pencantuman spesifikasi dan ukuran-ukuran serta bahan-bahan material pembuatan barang tersebut.

D. Al-Ijarah (Operational and Financial Lease) : Merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti perpindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang atau jasa itu sendiri. Dalilnya adalah: ”dan jikalau anakmu ingin disusukan oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut..” (Q.S. 2: 233) ”dari Umar RA bahwa Rasulullah bersabda: ”Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering” HR Ibnu Majah.

Ijarah al-Muntahia bit-Tamlik (IMB) adalah akad sewa yang diakhiri oleh kepemilikan barang di tangan penyewa. Sifat pemindahan inilah yang membedakannya dengan ijarah biasa.

E. Al-Wakalah (Deputyship) : Adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yang diwakilkan. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah telah mewakilkan kepada orang lain untuk berbagai urusan: membayar utang, mewakilkan penetapan had dan pembayarannya, pengurusan unta, dan sebagainya. Ketentuannya mengikuti aturan al-ijarah untuk jasa.

F. Al-Kafalah (Guarantee) : Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang teguh pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Landasannya adalah: ”Dan penyeru-penyeru itu berseru: ’Kami kehilangan piala raja dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan seberat beban unta dan aku menjamin terhadapnya.” (Q.S. Yusuf: 72). Jenis-jenisnya antara lain:

1. Kafalah bin-Nafs, yaitu akad memberi jaminan atas diri (personal guarantee)

2. Kafalah bil-Mal, yaitu jaminan pembayaran barang atau pelunasan piutang

3. Kafalah bit-Taslim, akad untuk menjamin pengembalian atas barang yang disewa, pada waktu masa sewa berakhir

4. Kafalah al-Munjazah, yaitu jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh jangka waktu dan untuk kepentingan tertentu

5. Kafalah al-Mu’allaqah, yaitu penyederhanaan dari kafalah al-munjazah.

G. Al-Hawalah (Transfer Service) : Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya, atau merupakan pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan muhal ’alaih atau orang yang berkewajiban membayar utang. Landasannya adalah: dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: ”Menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah suatu kezaliman. Dan jika salah seorang dari kamu dihawalahkan kepada orang yang mampu/kaya, terimalah hawalah itu.” Menurut ijma ulama, hawalah dibolehkan pada utang yang tidak berbentuk barang atau benda karena hawalah adalah perpindahan utang. Oleh karena itu, harus ada utang atau kewajiban finansial.

H. Ar-Rahn (Mortgage) : Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya, sederhananya, ar-rahn adalah jaminan utang atau gadai. Landasannya adalah hadits: ”Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah membeli makanan dari seorang Yahudi dan menjaminkan padanya baju besi.” (HR Bukhari). Ar-rahn dapat dijadikan sebagai penyerta dalam akad murabahah, namun dapat pula sebagai aqad yang mandiri. Bedanya dengan pegadaian konvensional, dalam rahn, peminjam tidak dikenakan bunga, yang dipungut dari peminjam adalah biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, serta penaksiran. Perbedaan biaya antara gadai biasa dan rahn adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanyalah sekali dan dibayar di muka.

I. Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan) : Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam fiqh klasik, qardh dikategorikan dalam aqad tathawwui atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dasarnya adalah hadits: Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata: “Bukan seorang muslim mereka yang meminjamkan muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya adalah senilai sedekah”(HR Ibnu Majah)

Referensi: Islamic Banking, dari Teori ke Praktik karya Muh. Syafi’i Antonio.